Pages

Search

Manila

Welcome to Manila

8 Agustus 2013, Pk 8.00 PM

Pesawat kami dari Puerto Princesa akan segera mendarat. Setelah bertanya-tanya, kami memutuskan naik bus dibandingkan naik taxi kupon yang dipatok dengan harga PHP 800 atau (+/- Rp 200.000,-). Biaya bus per orang PHP 20 (+/- Rp 5000,-) dan tambahan biaya membawa koper sebesar PHP 3 (+/- Rp 750,-) per koper.

Bus dari airport menuju pusat kota hanya melewati daerah tertentu saja. Kami harus berhenti di tempat bernama Baclaran. Area penghubung dengan bus atau jeepney menuju ke penjuru Manila.

Manila Traffic

Manila at 11.40 PM

Dari dalam bus kami mengamati kota Manila di malam hari. Jalanan sangat padat. Bangunan dengan gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi menjadi pemandangan umum di kota metropolitan. Selang beberapa saat, kami melewati daerah penuh dengan pub dan karaoke. Beberapa cewek dengan dandanan menor dan baju seksi berdiri di depan pintu-pintu pub. Tempat apakah ini…. sepertinya daerah red district. Tapi daerah red district ini tidak besar, hanya di sisi jalanan lurus sampai ke ujung jalan. Setelah itu kembali ke area pemandangan kota. Kami tidak tahu berada di daerah mana. Kami cuman bisa waspada dengan teriakan kondektur bus, “Baclaran” tempat di mana kami harus berhenti dan berganti bus tujuan Boni ave. Kami tinggal di Go Hotels Boni.

Stop here please… Kami sangat beruntung, karena bus yang kami tumpangi lewat tepat di depan hotel kami. Jam menunjukan pk 11.40 PM, hampir tengah malam, tetapi kemacetan lalu lintas yang ada membuat kami keheranan. Fiuuuh. Kami segera memasuki  hotel, good night Manila ;)

 

Intramuros

9 Agustus 2013

Pagi yang cerah. Setelah sarapan kami bersiap mengunjungi Intramuros. Dari depan hotel, kami naik MRT menuju Taff station dan beralih naik LRT ke Central station. Begitu keluar dari pintu Central Station, banyak orang menawari kami tour dengan becak. Akhirnya kami menyewa becak untuk mengelilingi Intramuros dengan biaya PHP 100 (+/- Rp 25.000,-) per jam.

Intramuros adalah distrik tertua dan bersejarah di Manila. Di bangun pada tahun 1571 dan menjadi pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Spanyol. Kompleks Intramuros dikelilingi tembok dengan bentuk yang tidak beraturan mengikuti kontur Manila bay dan lengkungan sungai Pasig. Di dalam area Intramuros terdapat kantor pemerintahan, gereja, sekolah, kediaman gubernur dan keluarga pejabat Spanyol, gudang senjata, barak dan benteng.

Cathedral Manila

Suasana di Intramuros berkesan kuno dan klasik dengan bangunan-bangunan bergaya Spanyol. Taman yang asri dengan patung-patung pahlawan dan transportasi kereta kuda bergaya Spanyol siap mengantarkan para pelancong untuk mengelilingi kota.

Intramuros garden

 

Fort Santiago

Benteng Santiago dikelilingi bangunan tembok setinggi 6.7 M dan ketebalan tembok 2.4 M. Di dalam benteng terdapat museum, gudang senjata dan penjara bawah tanah. Opening hour 8.00 AM – 6.00 PM. Entrance fee PHP 75 (+/- Rp 18.750,-).

 

Main gate of Fort Santiago

The dungeons and cannon at Fort Santiago 

San Agustin Church

San Agustin church dibangun pada tahun 1601. Merupakan gereja batu tertua di Philippine yang beberapa kali selamat dari gempa bumi. Lonceng gereja seberat 3,400 kg diturunkan dari menara gereja saat terjadi gempa bumi dan saat ini lonceng tersebut dipajang di area pintu masuk museum.

San Agustin Church

San Agustin church

Gereja ini berkesan kuno banget. Dan luas banget. Selain area gereja, juga terdapat area taman-taman, museum, dan beberapa ruangan bertingkat dan berlorong dengan hiasan patung-patung dan lukisan. Kalau malam hari sendirian di tempat ini… bisa jadi acara uji nyali :D Well, San Agustin merupakan tempat terakhir yang kami kunjungi di area Intramuros. Kami telah menghabiskan waktu hampir empat jam dan harus membayar ongkos becak sebesar PHP 400 (+/- 100.000,-).

Jeepney

Jeepney merupakan angkutan umum khas Philippine. Mobil Jeep yang dimodifikasi dengan tambahan body yang panjang untuk mengangkut penumpang. Kebanyakan jeepney memiliki hiasan gambar yang meriah. Kami memilih mode transportasi jeepney menuju Mall of Asia. Sekali naik jeepney kami harus membayar PHP 8 (+/- Rp 2000,-)

Passenger of jeepney

Mall of Asia

Mall of Asia merupakan salah satu mall terbesar di Philippine. Dari bangunan mall kami jalan kaki melewati jembatan penyeberangan  ke area theme park outdoor tepat di sisi Manila Bay.

 

Mall of Asia

Di area theme park, café dan penjual kaki lima berjajar-jajar menjual aneka macam makanan dan minuman. Beberapa anak muda menikmati tongkrongan di café-café atau sekedar duduk menikmati pantai.

Kultura Filipino

Kultura merupakan souvenir shop yang terkenal di Philippine. Seperti Khrisna atau Joger di Bali. Kita dapat memilih segala macam oleh-oleh di tempat ini. Kami membeli beberapa t-shirt dan mutiara. Rosario mutiara tepatnya.  Cantik dan terbuat dari mutiara asli. Akhirnya kami mulai menghitung… give it to my mom… for… bla bla bla… alhasil kami jadi beli banyak :-P

Kultura Filipino

 Cute souvenir

Tour Tram ‘n Mango Chocolate

Kami membaca papan petunjuk tentang tour tram service. Menurut jadwal, kereta akan lewat setiap 15 menit sekali. Sambil menunggu kami mencicipi mango chocolate yang kami beli di Kultura. Wow… rasanya uenaaakkk. Mangga kering berbalut Belgian chocolate. Muantap banget. Yummy. Jadi mikir, kalau udah pulang ke Indonesia dan pengen gimana ya… :-P Setelah menunggu hampir 30 menit dan tidak ada kereta yang lewat kami akhirnya kembali masuk ke dalam mall.

Dinner at Lugang Café

Kami memutuskan makan malam di Lugang café. Setelah berhari-hari kami sering makan seafood selama di Philippine, maka malam ini kami memesan tahu goreng Taiwan dan tumis brokoli bawang putih. Kami membayar PHP 856 (+/- Rp 214.000,-) hanya untuk makan malam tahu goreng dan tumis brokoli. Makanan di Manila jauh lebih mahal dibandingkan kota-kota lain di Philippine. Jika kita memilih makan di kelas café atau resto, maka harga rata-rata menu per porsi mulai kisaran PHP 300 (+/- Rp 75.000,-). Option menu murah jika kita memilih makanan fast food seperti di KFC, Jollibe (KFC-nya Philippine) dengan kisaran menu per porsi +/- PHP 100 (+/- Rp 25.000).

 

Greenbelt Mall

10 Agustus 2013

Greenbelt mall berada di daerah Makati city. Merupakan daerah elite dan pusat bisnis di Manila. Beberapa mall dan hotel berbintang berlokasi saling berdekatan dengan Greenbelt mall. Greendbelt mall sendiri terdiri dari beberapa bangunan mulai dari Greendbelt 1 – 5 dengan area taman yang luas dan asri tepat di tengah-tengahnya.

Greenbelt Mall

Greenbelt Park

Kami demen banget berada di Greenbelt Mall. Pengunjung tidak seramai di Mall of Asia. Suasana terasa tenang dan santai. Taman tertata sangat asri dengan beberapa dudukan kayu. Beberapa angsa berenang di kolam-kolam dan beberapa dengan santai melenggang di jalanan taman. Kenyamanan terasa lebih lengkap lagi dengan adanya fasilitas free wi-fi di seluruh area mall dengan kecepatan yang sangat stabil ;)

Beautiful Chapel at Greenbelt Park

Tepat di tengah-tengah taman, terdapat chapel kecil yang cantik. Misa diadakan setiap hari minimal tiga kali sehari dan jadwal misa yang lebih banyak di saat weekend. Kami memilih mengikuti misa sore hari. 

STO. Nino De Paz Chapel at Greenbelt Mall

 

Fly to Caticlan – Boracay Island

11 Agustus 2013, Pk 11.20 AM

Pagi ini dari hotel kami langsung menuju airport. Kami akan melanjutkan perjalanan ke Caticlan – Boracay Island menggunakan maskapai Cebu airline. Pesawat kecil dengan menggunakan baling-baling. Kru arlines sangat serius mengenai muatan yang masuk ke pesawat terbang. Selain bagasi kita yang benar-benar tidak boleh melebihi kapasitas, berat badan kita juga ikut ditimbang :D Hmm.. sekalian mengingatkan, berapa kenaikan berat badan kami saat liburan ini… hehe.. :-P See you again Manila ;)

 

0 comments:

Post a Comment