Pages

Search

Shenzhen

 

Keep calm and having fun

 

Welcome to Shenzhen

27 December 2012, Pk 5.00 AM

Kami terbangun saat sleeper bus yang kami tumpangi dari Yangshuo berhenti di suatu terminal. Sopir bus berteriak-teriak dalam bahasa China yang tidak kami mengerti. Satu-satunya kalimat yang kami tahu adalah “Shenzhen” :D well, kami sudah sampai di Shenzhen. Jam masih menunjukkan pk 5.00 AM.

Always lost in China

Kabut menyelimuti kota Shenzhen. Kami mengambil lembar booking hotel yang tertulis dalam bahasa China untuk menanyakan jalan. Sopir bus hanya menggelengkan kepala. Hhhh, bayangkan udah tertulis dalam bahasa China lho, atau mereka mengetahui lokasi yang kami tanyakan hanya kesulitan untuk menjelaskan kepada kami. Yach, sepertinya kami harus membiasakan diri kehilangan arah di China. Akhirnya kami memutuskan naik taxi menuju hotel ( Proud way hotel Shenzhen, Hongbao rd Luohu ).

Lucky day

Hotel-hotel di China menurut kami cukup bersahabat. Pagi ini pihak hotel mengijinkan kami check in, meskipun jam masih menunjukkan pk 7.00 AM. Perfect. Saatnya berbenah diri dan bersiap-siap menjelajahi kota Shenzhen.

Dongmen  Pedestrian Street

Ada istilah umum, jika tidak mengunjungi Dongmen shopping street berarti belum berkunjung ke Shenzhen. Berlokasi tidak jauh dari Laojie station, Dongmen pedestrian street merupakan tempat perbelanjaan tradisional yang terkenal di Shenzhen.

Dongmen pedestrian street

Berkeliling di area Dongmen sangat menarik. Bagi yang demen shopping, jangan pernah lewatkan shopping di sini. Baju, sepatu, tas, gadget semua berjubel di sini mulai dari yang produk lokal sampai branded dari Luar negri. Lengkap. Beberapa makanan dan jajajan juga menggoda lidah ;)

Window of the world Shenzhen

Dari Dongmen pedestrian street kami melanjutkan perjalanan ke Window of the world menggunakan subway metro line 1. Yach kami tidak bisa terlalu lama di Dongmen karena kami hanya punya waktu hari ini saja di kota Shenzhen. Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Hongkong.

Window of the world Shenzhen

Window of the world Shenzhen

Window of the world merupakan taman hiburan dengan luas sekitar 480.000 M2 dan berisi sekitar 130 replika tempat terkenal dari berbagai negara. Area taman terbagi menjadi beberapa area antara lain, World Square, Asia Area, Oceania Area, Europe Area, North America Area, World Sculpture Park and International Street. Opening hour 9.00 AM – 11.30 PM. Entrance fee RMB 140 +/- Rp 224.000,-

Memasuki area taman, pengunjung diajak berkelana menjelajah berbagai belahan dunia lewat replika yang ada. Kita akan menemukan Candi Borobudur, Angkor Wat, Cathedral of pissa, Kincir angin, Niagara waterfall, Menara Eiffel dan masih banyak lagi.

Jangan membayangkan jika semua replika berbentuk miniatur, karena beberapa replika berukuran cukup besar sehingga kita dapat masuk di dalamnya. Cool.

Evening dance show

Setiap malam pk 7.30 PM terdapat pertunjukan tari-tarian dengan pesta kembang api diakhir acara. Pertunjukan ini gratis, kita hanya perlu menukarkan tiket masuk kita dengan no kursi saat pertunjukan. Tari-tariannya cukup menarik dan melibatkan sekitar ratusan pemain. Kami tidak menonton pertunjukan sampai selesai, kami memilih berjalan-jalan disekitar hotel dan tidur tidak terlalu larut malam.

 

Evening dance show at Window of the world Shenzhen

Good morning Shenzhen

28 December 2012, pk 8.00 AM

Saat travelling seperti ini, kami paling demen melihat city view dari kamar hotel. Seperti pagi ini kami menyempatkan diri meminum secangkir kopi sambil melihat kota Shenzhen di pagi hari.

City view from our room

City view from our room

Selesai berkemas, kami segera check out dari hotel dan berjalan kaki menuju The MixC shooping mall yang tidak jauh dari lokasi hotel. Dari the MixC kami bisa langsung terhubung dengan subway menuju Louhu Commercial City.

Louhu Commercial City

Louhu commercial city

Louhu merupakan perbatasan Shenzhen dan Hongkong. Louhu juga terkenal dengan Louhu Plaza. Sebelum melewati imgrasi ke Hongkong, kami menyempatkan diri berkeliling di Louhu Plaza. Shopping mall yang sangat ramai, mengingatkan kami dengan Pasar Atom di Surabaya. Tetapi ini dengan versi lebih modern.

Lunch in Louhu

Penduduk China sepertinya sabar-sabar :D kenapa saya katakan begitu ? Gimana ga sabar, semua hal di Luohu ini harus mengantri. Hampir setiap resto yang kami lewati semua penuh orang mengantri. Akhirnya kami pilih resto dengan antrian terbanyak. Lho.. ?! Yach sama-sama antri juga kan, yang paling rame harusnya yang paling enak ;)

Memasuki resto seorang petugas memberi kami no antrian. Kami harus mengantri dengan berdiri, karena jumlah tempat duduk untuk menunggu sangat terbatas. Yang cukup menarik, seorang petugas mulai berkeliling memberikan minuman dan kue ( onde-onde ) untuk para penunggu. Wow, lumayan nich. Rasa onde-ondenya uenak. Kalau selama menunggu mereka memberi beberapa kali onde-onde cukup kenyang juga ya… hehehe…

Resto in Luohu Shenzhen

Lunch in Luohu

Suatu kelebihan saat berpergian hanya berdua adalah minimalisasi waktu antrian. Karena meja ukuran besar durasi selesai makannya akan lebih lama dibandingkan meja kecil :) Sepertinya kami mendapat meja lebih cepat dari beberapa orang yang menunggu disana ;)

Kami mendapat meja kecil di bagian tengah resto. Kami memesan burung dara, tumis jamur, seafood lumpia dan dimsum kaki ayam. Tidak salah, rasa masakan di resto ini enak dan mantap. Sayang sekali kami tidak mengerti nama restonya karena tertulis dalam aksara China.

Good bye Shenzhen

Kami berjalan kaki menuju antrian imigrasi. Meskipun antrian cukup panjang tetapi mereka bekerja cukup cekatan. Loket-loket imigrasi juga banyak. Setelah melewati imigrasi Shenzhen, kami beralih ke Imigrasi Hongkong. Good bye Shenzhen, I’ll be back someday ;)

 

0 comments:

Post a Comment