Pages

Search

Guilin

 

Guilin China

22 December 2012, Pk 4.30 AM

Kegaduhan di dalam bus membuat kami terbangun. Kami sudah sampai di kota Guilin. Aku melirik jam tangan, Pk 4.30 AM. Kami segera turun dari bus. Langit masih gelap. Brrr… hawa dingin membuat kami menggigil. Gigi kami mulai saling beradu. Fuiiih dingin banget. Semua orang disekitar kami menggunakan jaket tebal dan sepatu boat. Sementara kami hanya menggunakan jaket tipis dan sandal jepit. Kami benar-benar tidak menyangka jika Guilin sedingin ini. 

Kami segera mengambil ransel kami dari dalam bagasi bus, mengeluarkan lembaran booking hotel dan menunjukkannya pada sopir taxi (lembar booking hotel tertera nama dan alamat hotel dalam aksara China). Sopir taxi sepakat mengantar kami dari terminal menuju hotel dengan biaya RMB 25 (+/- Rp 40.000,-).

Jalanan di kota Guilin

Jalanan di Guilin

Good Vs Bad

Kami menginap di Starway Grand hotel Guilin yang berlokasi di pusat kota. Pagi ini kami mengalami hal baik dan hal buruk sekaligus. Hal baiknya, meskipun hari masih pagi, pihak hotel menginjinkan kami check in. Hal buruknya, kami baru menyadari jika kami kehilangan Ipod touch yang kami letakkan di dalam tas kamera :( Sepertinya kami kecopetan saat turun dari bus tadi pagi. Yach.. kehilangan yang harus kami relakan dan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk lebih berhati-hati.

Guilin department store

Siang ini kami bangun dengan lebih fresh dan siap mengeksplore kota Guilin. Begitu keluar dari lobby hotel kami disambut cuaca dingin. Kali ini cuaca dingin disertai angin. Sebenarnya kami bermaksud pergi ke Elephant Trunk Hill Park, tapi cuaca dingin ini membuat kami memutuskan membeli sepatu terlebih dahulu :) Akhirnya kami jalan kaki ke arah Guilin department strore. By the way, sebaiknya kita menyediakan dana cash, karena pembayaran dengan kartu kredit tidak tersedia disemua tempat. Meskipun tempat shop bertuliskan accept visa/ master card, ternyata mereka hanya menerima kredit card dari Bank of China saja.

Elephant Trunk Hill Park in Guilin

Elephant trunk hill park merupakan taman yang berlokasi di pusat kota (+/- 200 M dari hotel kami) dan di sebelah barat Sungai Li. Pada area tengah taman terdapat bukit batu berbentuk gajah dengan belalai di atas sungai. Bukit berbentuk gajah ini sangat terkenal dan menjadi icon kota Guilin. Diantara belalai dan kaki gajah terdapat gua sepanjang 17 meter, lebar 9.5 meter dan tinggi 12 meter bernama Water Moon cave. Pada bagian puncak bukit terdapat pagoda bernama Puxian Pagoda setinggi 14 meter, dibangun pada jaman Dinasti Ming pada tahun 1368 – 1644. Opening hour : 7.00 AM – 9.30 PM. Entrance fee RMB 75 (+/- Rp 120.000,-) per orang.

Elephant Trunk Hill Park Guilin

 Elephant Trunk Hill Park in Guilin

 

 Steam Li River fish in Guilin

Dari elephant trunk hill park kami jalan kaki menyusuri jalanan kota Guilin dan memutuskan makan siang disebuah resto di depan sungai Li. Meskipun nama resto tertulis dalam aksara China, tapi buku menu masih tertulis keterangan dalam bahasa Inggris :)

Menu yang harus dicoba saat ke Guilin adalah steam Ikan sungai Li yang sangat terkenal dengan kelembutannya. Kami memesan steam ikan sungai Li dimasak dengan bir dan sayur segar, tomato eeg dan tumis kangkung. Aroma harum langsung tercium saat menu terhidang di meja. Steam ikan disuguhkan hangat dalam bentuk fillet. Seperti cerita legenda ikan sungai li, daging ikan terasa lembut dan gurih, satu-satunya kekurangan adalah adanya banyak duri yang membuat kami harus berhati-hati saat memakan.

Sun and Moon Twin Pagoda Guilin

The Sun and Moon twin pagoda berada di pusat kota Guilin. Bangunan pagoda berada di tengah-tengah danau Shanlu atau Shan Hu dalam bahasa China. Pagoda kembar ini unik dan indah. Pagoda matahari terbuat dari tembaga dengan 9 menara dan tinggi 41 meter. Sedangkan pagoda bulan terbuat dari kayu dengan 7 menara dan tinggi 35 meter. Kedua pagoda ini terhubung melalui terowongan di dasar danau. Cool.

Sun and Moon twin Pagoda in Guilin

Sun and Moon twin Pagoda Guilin

 

One day tour to Longji rice terrace

23 December 2012

Pagi yang cerah. Kami mengambil one day tour ke Longji rice terrace melalui travel agent yang berada di lobby hotel. Kami memilih tour untuk penduduk lokal karena selisih harga yang cukup lumayan. Paket tour meliputi hal yang sama, bedanya guide hanya sedikit berbahasa Inggris dan mengutamakan bahasa China. Paket tour meliputi transportasi dan entrance fee @ RMB  160 (+/- Rp 256.000,-)  per orang.

the way to Longji rice terrace

The way to Longji rice terrace

Lokasi Longji rice terrace berada di desa Longsheng +/- 111 KM atau +/- 2 jam perjalanan dari kota Guilin. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan gunung-gunung dan perkebunan buah jeruk. Tour guide kami seseorang yang ramah dan penuh senyum. Suasana bus terasa cerah, tour guide kami bercerita dan memberikan banyolan-banyolan dalam bahasa China yang tidak kami mengerti :P peserta tour tertawa, saling menanggapi dan suasana menjadi ramai. Sesekali tour guide menjelaskan ceritanya dalam bahasa Inggris. Nice ;)

Longsheng

Kami berhenti di desa Longsheng. Dari tempat ini kami berganti transportasi menggunakan bus kecil. Sepertinya semua bus besar berhenti di tempat ini dan berganti menggunakan bus kecil. Transportasi bus kecil ini dikelola oleh pemerintah bekerjasama dengan penduduk lokal.

Longsheng bus stop

Longsheng bus stop

Longji Huangluo Yao Village

Dalam perjalanan dari Longsheng menuju Longjie rice terrace, kami berhenti di tempat bernama Longji Huangluo Yao Village. Tour guide kami menawarkan optional tour melihat pertunjukan suku rambut panjang di desa Yao dengan biaya @ 60 RMB (+/- Rp 96.000,-)

Longji Huangluo Yao Village

Longji Huangluo Yao village

Long hair lady in Yao Village

Wanita-wanita suku Yao ini memiliki rambut panjang hingga menyentuh mata kaki dan masuk dalam Guinness book of world record sebagai wanita dengan rambut terpanjang sedunia. Menurut tradisi, wanita suku Yao ini hanya memotong rambutnya sekali dalam hidup mereka. Hal tersebut dilakukan pada saat mereka berusia 18 tahun dan dianggap siap untuk menikah. Potongan rambut tersebut mereka pakai sebagai sanggul. Konon rahasia mereka melindungi rambutnya dengan mencuci rambut menggunakan air bekas bilasan beras.

Long hair Lady

Longji rice terrace

Longji rice terrace terletak di area Gunung Longji. Mayoritas penduduk desa adalah suku Zhuang. Mereka bermata pencaharian utama sebagai petani sejak ratusan tahun yang lalu hingga saat ini. Longji rice terrace memiliki tiga spot area meliputi Pingan village, Dazhai village dan Longji village.

 

Entrance gate to Longji rice terrace

Setelah melewati entrance gate, pengunjung masih harus berjalan kaki menuju Longji rice terrace. Selain jalan kaki, pengunjung juga bisa menyewa tandu dengan biaya +/- RMB 100.

Tandu VS Hiking

Longji Village

Kami jalan kaki melewati sawah-sawah dan rumah-rumah penduduk.  Jalanan kecil, menanjak dan berbatu. Rumah-rumah penduduk terbuat dari kayu bergaya tradisional dan tersebar di lereng-lereng gunung. Pemandangan yang indah, menarik dan unik. Eksotis!

 Longji village

Longji Village

Old woman and kids

Lunch in Longji village

Kami makan siang disebuah kedai kecil milik penduduk lokal. Kedai makan rekomendasi dari tour guide kami. Kami memesan traditional bamboo rice dan tumis jamur. Bamboo rice merupakan perpaduan nasi, ubi dan sayur dibakar di dalam bambu. Rasa masakannya minim bumbu dan standard banget.

Traditional Bamboo rice

Longji rice terrace menyuguhkan pemandangan yang indah dan sangat istimewa. Sawah terasiring berlapis-lapis dengan ketinggian dan kemiringan yang bervariasi mencapai 50 derajat. Konon sawah terasiring ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Yang menarik adalah posisi sawah terasiring ini berada di lereng gunung dengan ketinggian 1916 meter di atas permukaan laut.

Longji rice terrace in Guilin

Pemandangan Longji rice terrace akan berbeda di setiap musim. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim semi dan musim gugur. Saat musim semi kita dapat menyaksikan sawah yang hijau di mana-mana dan sawah yang menguning di saat musim gugur. Amazing.

Sayang sekali kami tidak punya cukup waktu untuk mendaki ke posisi lebih tinggi atau mengunjungi village yang lain. Rombongan tour harus segera kembali ke kota Guilin. Suatu saat, jika kami memiliki kesempatan mengunjungi Longji village, kami akan mempertimbangkan untuk menginap satu atau dua malam. Menikmati matahari terbit atau matahari terbenam ;)

Longji rice terrace

Longji rice terrace

Souvenir shop in Longji village

Last night in Guilin

Malam ini kami memutuskan jalan-jalan ke arah Guilin department store. Kami makan malam di KFC. Menurut kami rasa ayam KFC di Guilin lebih enak daripada di Indonesia. Bumbu ayam lebih merasuk dan terasa gurih. Setelah makan malam kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Besok kami akan mengambil one day tour menyusuri Li River sampai ke kota Yangshuo dan tinggal selama dua malam di kota Yangshuo. Good bye Guilin, I’ll be back someday

2 comments:

  1. Artikel dan photo-photo yang menarik. Berbagi artikel tentang Suku Dong penggemar bernyanyi di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2017/12/suku-dong-penggemar-bernyanyi.html

    ReplyDelete
  2. Artikel dan foto-foto menarik! Untuk kenangan baca juga artikel di stenote-berkata.blogspot.com/2017/12/sawah-padi-di-longji.html.
    Lihat juga video di Youtube https://youtu.be/-FEADXHsiSM

    ReplyDelete