Pages

Search

Coron Island

 

Clark – Manila - Coron Island Philippine

14 Agustus 2013

Gerimis di pagi hari. Dari Tune hotel Clark, kami naik tricycle menuju Dau terminal dengan durasi perjalanan +/- 10 menit. Pagi ini kami akan melanjutkan perjalanan dengan bus ke Manila, kemudian ke Coron Island dengan maskapai Cebu airlines.

Saved by Nicholas Cage

Begitu sampai Dau terminal, seorang porter dengan potongan rambut gondrong dan tampang mirip Nicholas Cage menyambut kami dan menawari kami bus. Tidak seperti yang kami bayangkan, ternyata kami masih harus menunggu kedatangan bus tujuan ke Manila. Durasi kedatangan bus tujuan Manila lebih sering bus tanpa ac dibandingkan bus ber-ac.

Setelah menunggu +/- 30 menit, akhirnya bus ber-ac datang. Dengan sigap Nicholas cage (sang porter) meraih ransel kami dan membawanya memasuki bus. Lho…. kami cuman bisa bengong saja dan berusaha ikut masuk ke dalam bus. Saat kami akan naik ke dalam bus, justru sang porter turun dan mengatakan kalau bus sudah penuh. Kami lihat dari luar sepertinya bus tidak benar-benar penuh. Kami penasaran dan mencoba naik ke dalam bus. Akhirnya, kami  menemukan dua tempat duduk kosong. Huiiissh, kami hanya duduk sebentar karena kondektur bus memberitahu kami jika bus sudah penuh. Hhhhhh… akhirnya kami turun dari bus. Setelah keluar dari bus, aku meraih saku jaket… oh my God…where is my camera… ????

Mengetahui apa yang terjadi, Nicholas cage sangat tanggap situasi dan dengan sigap naik ke atas bus. Kami belum sempat menyusul naik ke atas bus… Nicholas cage sudah turun dari bus dan menyerahkan kameraku. Thank God.

8.45 AM

Kami sudah menunggu hampir satu jam. Sudah dua bus ber-ac datang dan selalu penuh. Kami mulai gelisah. Pesawat kami dari Manila ke Coron island terbang pk 12.15 PM. Counter check in pesawat akan tutup 45 menit sebelum penerbangan. Arrrggh kami hanya punya waktu 2 jam 45 menit lagi. Sementara dari pengalaman kami sebelumnya, perjalanan dari airport Clark ke airport Manila membutuhkan waktu hampir tiga jam. Akhirnya saat bus tanpa ac datang kami memutuskan naik. Menurut keterangan, bus akan berhenti di tempat bernama Pasay dan kami harus melanjutkan perjalanan ke airport dengan taxi.

The way to Manila

Crazy Manila traffic – 10.30 AM

Bus keluar dari jalan tol dan masuk ke kota Manila. Kami segera mengamati jalan dan berusaha mencari tahu berada di daerah mana. Jalanan mulai padat. Bus hampir tidak bergerak. Kami bertanya pada orang di samping kami dan mulai gelisah saat mereka mengatakan lokasi Pasay masih jauh :(

Aku memikirkan hal yang terburuk…ketinggalan pesawat. Berapa ya harga tiket ke Coron Island saat ini ? Apakah masih available? Aku mengamati jalanan dan menyadari jika terdapat MRT station. Kami harus turun dan berpindah transportasi jika tidak ingin terlambat. Kami segera mengambil ransel, turun dari bus dan berlarian menuju MRT station.

Antrian loket MRT station

Loket tiket untuk manula dan orang cacat sepi. Loket tiket dengan uang pas agak lenggang, tapi kami tidak punya uang pas. Huiiis. Kami terpaksa mengantri. Tampang kami rasanya udah ga keruan. Kami naik MRT ke jurusan Taff station. Station terdekat dari Airport sekaligus station terakhir. Turun dari MRT kami segera menawar taxi menuju airport.

11.15 AM

Taxi memasuki area bandara. Gilaaaa. Kami tersenyum lebar. Untuk efisiensi waktu, maka kami berbagi tugas. Aku turun dan lari duluan memasuki airport tanpa membawa ransel. Begitu sampai counter check in pesawat aku bernafas lega. Thank you God!

 

Beautiful of Coron Island

Kali ini kami juga terbang menggunakan pesawat kecil. Beberapa saat sebelum landing, pesawat terbang semakin rendah dan menyuguhkan pemandangan pulau-pulau dan gunung-gunung yang terlihat indah di bawah sana. Aku tidak berhenti mengagumi dan bersyukur dalam hati. Hampir saja aku kehilangan kesempatan untuk menyaksikan semua ini.

Francisco B.Reyes Airport Coron

Jarak dari airport ke pusat kota +/- 22 KM. Kami menginap di Micasa Lodge Coron. Pihak hotel sudah menunggu kami di pintu keluar Airport. Biaya dari airport menuju hotel PHP 150 (+/- Rp 75.000,-) per orang.

The way to Coron town

Perjalanan dari Airport menuju pusat kota menyuguhkan pemandangan alam berupa bukit-bukit, padang rumput yang hijau dengan beberapa sapi dan kuda yang sedang merumput. Benar-benar natural. Memasuki kota Coron, jalanan relatif lenggang. Tricycle lebih sering terlihat dibandingkan mobil. Kota kecil yang sederhana tanpa sentuhan modernisasi.

Coron town

Mount Tapyas Coron

Mt Tapyas merupakan gunung ke dua tertinggi di Coron Island dengan ketinggian 210 M dari permukaan laut. Saat yang tepat untuk menggunjungi Mt Tapyas adalah saat matahari terbit atau matahari terbenam. Sore ini dari hotel kami jalan kaki dengan santai menuju Mt Tapyas.

The way to the top of Mt Tapyas

Keep going, don’t stop…

The view at the top is beautiful…

Kami harus naik lebih dari 750 anak tangga untuk sampai di puncak gunung. Pemandangan sepanjang perjalanan sangat indah. Saat sampai di atas kita bisa melihat pantai, kota dan bukit-bukit. Tepat di area view point terdapat salib puith yang akan menyala di malam hari. Cool. Rasanya pengen berlama-lama di tempat ini ;)

Top view from Mt Tapyas

Top view from Mt Tapyas

 

Bay Walk Coron and fish market

Turun dari Mt Tapyas kami jalan kaki menuju Bay Walk. Suasana bay walk tenang dan sepi. Terdapat beberapa resto dan satu dua souvenir shop. 

Kami terus berjalan dan menemukan pasar ikan. Wah ikan-ikan di sini besar-besar dan fresh. Menarik ;) Kami terus berjalan mengikuti petunjuk arah menuju mall. Wow… “Mall”… ? Hmmm ternyata sekelompok penjual kaki lima dalam satu area yang cukup besar. Dan mereka menamakan tempat itu mall :D yang jelas bukan mall seperti yang kita bayangkan :-P

Bay walk and fish market

Dinner at Micasa Lodge Coron

Kami memutuskan makan malam di hotel. Posisi resto berada di bagian atap hotel dengan pemandangan kota dan pantai di bawahnya. Suasana resto yang cukup menarik. Harga makanan juga cukup reasonable. Kami memesan kepiting pedas dan udang garlic.

Aroma harum langsung tercium saat menu terhidang di meja. Baru terasa kalau kami kelaparan :) Hmmm… masakan resto Micasa Lodge enak, gurih dan mantap. Taste yang sangat pas di lidah kami, baik dari rasa gurih maupun pedasnya. Yummmyyy ;)

 

One day Coron hopping island

15 Agustus 2013, 8.00 AM

Pagi yang cerah. Kami mengambil one day hopping island by Coron Galery tour dengan biaya PHP 650 (+/- Rp 162.500,-) per orang termasuk boat, entrance fee ‘n lunch.

Coron Island menjadi lokasi populer para penyelam dan pecinta kehidupan laut. Merupakan salah satu dari 10 destinasi scuba diving terbaik di dunia versi majalah Forbes travel. 

Hopping Island at Coron

Our boat

Satu group untuk hopping island hari ini meliputi dua orang tukang perahu yang merangkap guide kami dan sepuluh orang peserta tour. Kami menyewa peralatan snorkel dengan biaya PHP 100 ( +/- Rp 25.000,-) per alat snorkel. Kami sudah tidak sabar menyaksikan keindahan pantai dan alam bawah laut Coron island ;)

Hopping Island at Coron

Our tour guide

Perahu berlayar makin jauh meninggalkan kota Coron. Laut yang tenang dengan pegunungan yang indah membuat kami tidak berhenti mengagumi.

1st stop for snorkeling

Pasir putih dengan air laut berwarna biru tosca yang bening. Kami turun dari perahu dan mulai berenang. Saat snorkeling kami hanya menemukan ikan-ikan kecil.  Permukaan air dangkal dan tidak ada terumbu karang. Tempat ini lebih cocok untuk berenang.

 Coron Island

Coron Island1st

 

2nd stop for  snorkeling

Pada perhentian ke dua ini, sementara peserta bersantai dan snorkeling, tukang perahu dan guide kami mulai menyiapkan bakar-bakaran untuk menu makan siang kami. Ikan-ikan pada perhentian snorkeling kali ini lebih banyak dan terumbu karang di bawah sana juga indah.

2nd

 

3rd stop for snorkeling

Perhentian ketiga merupakan tempat snorkeling yang terbaik. Pegunungan di depan kami membentuk formasi landscape yang sangat indah. Dari atas perahu, kedalaman laut terlihat bagai cermin yang sangat jernih. Terumbu karang memiliki warna warni yang cantik. Ikan-ikan berwarna warni begitu banyak mengelilingi kami. KEREN BANGET !

 

Beautiful Coron Island

3rd

 

4th stop for lunch

Kapal merapat di pesisir pantai. Gubuk-gubuk bambu dan atap ijuk menjadi tempat kami bersantai dan makan siang. Menu makan siang kami cukup menarik, ikan bakar, daging babi manis dan lalapan.

Lunch on the beach

 

The best part of Coron Island

Perahu kami berlayar melewati pegunungan kapur yang menjulang dengan gagah. Air laut memiliki gradasi warna yang indah. Sepertinya tidak ada bagian yang tidak indah selama hopping island ini. Kami akan mendaki bukit untuk sampai di tempat bernama Kayangan Lake.

Kahyangan beach

 

Kelelahan kami mendaki tidak ada artinya dibandingkan pemandangan yang kami lihat saat sampai di atas. Foto spectacular seperti foto kami ini akan banyak ditemukan diberbagai media tentang Coron Island. Cool. Melihat sendiri secara nyata benar-benar pengalaman yang berbeda… hanya ada satu kata yang mewakilinya, AMAZING!

The best part of Coron Island

Once a year, go someplace you’ve never been before – Dalai Lama -

Dari atas bukit kami melanjutkan perjalanan turun ke balik bukit menuju Kayangan lake. Danau tersembunyi yang sangat indah. Air danau yang sangat jernih dengan perpaduan air tawar dan air laut. Tenang. Air yang hanya beriak saat kita menyentuh permukaan air. It’s a hidden paradise.

Kayangan Lake

Kayangan Lake water

Kayangan Lake

Last day in Coron

16 August 2013

Hari terakhir kami di Coron Island. Kami mendapat fasilitas late check out dari hotel. Sepanjang hari ini kami bersantai di hotel. Saat makan siang kami mendapat kesempatan bertemu dengan koki hotel, seorang pria paruh baya dengan penampilan sederhana. Kami menyampaikan pujian untuk rasa masakan yang lezat. Siang itu kami memesan soup noddle sea food dan ayam cabe kering. Yummy ;)

Breakfast ‘n Lunch at Micasa lodge

Unforgettable Coron

Tidak terasa liburan kami akan segera berakhir. Kami memesan shuttle dari hotel ke Airport dengan biaya PHP 150 (+/- 75.000,-) per orang. Kami akan melanjutkan perjalanan ke Manila dengan pesawat Cebu airline. Kami akan tinggal semalam di Manila, semalam di Clark, kemudian transit di Kuala Lumpur dan pulang ke Surabaya. Liburan yang sangat berkesan. Good bye CORON  ISLAND, I’ll be back someday…

0 comments:

Post a Comment