Pages

Search

Yehliu Geopark

Keep Calm and Travel On

First day in Taiwan

19 July 2014,  10.30 PM

Pesawat kami mendarat pk 10.30 PM. Malam ini kami memutuskan bermalam di Airport. Menurut kami Taoyuan International Airport Taipei cukup menyenangkan, terdapat fasilitas free hot shower lengkap dengan sabun dan shampoo (berlokasi di area pengambilan bagasi), free wifi dan beberapa sofa empuk untuk beristirahat ;) Two thumbs up.

Yehliu Geopark

20 July 2014

Pagi yang cerah. Pagi ini kami akan mengunjungi Yehliu Geopark. Dari airport kami naik bus Kuo Kuang tujuan Taipei Main Station dengan biaya 125 NT +/- Rp 50.000,-  Jarak dari airport ke pusat kota +/- 40 KM dan lama perjalanan +/- 45 menit.

Jam masih menunjukkan pk 6.30 AM. Suasana Taipei Main Station masih sepi. Kami terus berjalan mencari lokasi  Taipei West bus terminal A. Terminal bus kecil yang cukup teratur. Kami membeli tiket bus Kuo Kuang 1815 jurusan Yehliu Geopark dengan biaya one way 96 NT +/- Rp 38.400,- (perjalanan +/- 1.5 jam).

Sebelum naik bus sebaiknya kita memberitahu sopir bus jika kita akan turun di Yehliu Geopark, karena bus hanya menurunkan penumpang di jalan utama, bukan tepat di lokasi wisata. Kami masih harus berjalan kaki +/- 15 menit untuk sampai di entrace gate Yehliu Geopark. Entrance fee 80 NT +/- Rp 32.000,-

Yehliu Geopark Taiwan

Yehliu Geopark

Yehliu Geopark merupakan semenanjung sepanjang 1.700 meter menjorok ke arah laut. Berlokasi di kota Wanli. Kota kecil antara Taipei dan Keelung. Saat memasuki area Yehliu Geopark kita akan melihat formasi bebatuan yang sangat unik dengan landscape laut Yehliu.

Yehliu Geopark 1

Rocks in Yehliu Geopark

Formasi batu-batu yang sangat unik, menarik dan tidak biasa ini terpengaruh oleh ekologi alam antara matahari, hujan, angin dan erosi oleh air laut yang mengikis bebatuan menjadi pahatan alam yang indah.

Yehliu Geopark 2

Taiwan’s Mango VS Indonesia’s Mango

Berhadapan dengan pintu masuk Yehliu Geopark terdapat beberapa penjual buah. Mencoba aneka buah saat travelling merupakan salah satu kegemaran kami. Tapi sepertinya tidak untuk buah yang satu ini :-P karena harga termurah untuk satu buah mangga 150 NT +/- Rp 60.000,- bayangkan, di Indonesia kita bisa mendapat 5-6 buah mangga dengan harga yang sama ;)

Seafood lover

Disepanjang jalan dari arah pantai Yehliu menuju jalan utama terdapat banyak kedai-kedai seafood. Sepertinya seafood merupakan menu andalan kota Wanli. Mengikuti insting, kami memilih makan siang di salah satu kedai seafood.

Meskipun papan nama tertulis dalam aksara China, tapi buku menu masih ada keterangan dalam bahasa Inggris. Kami memesan udang goreng bawang putih dan nasi goreng salmon. Wow, meskipun masakan belum terhidang di meja, tapi bau harumnya sudah menyebar ke seluruh ruangan. Well, kami  tidak salah memilih tempat makan, rasa masakannya gurih dan enak. Udang dan salmonnya juga fresh. Mantap. Untuk makan siang ini kami membayar NT 350 +/- Rp 140.000,-

Far East Tone telecommunication

Dari Yehliu kami menggunakan bus 1815 kembali ke Taipei. Dari Taipei kami akan melanjutkan perjalanan ke Hualien. Begitu sampai Taipei,  kami membeli kartu unlimited internet Far East Tone ( berlaku 10 hari ) dengan harga 650 NT +/- Rp 260.000,- Solusi hemat, karena dengan menjadikan sim card tersebut sebagai wifi, maka tiga gadget kami semuanya bisa aktif ;)

Train to Hualien

Transportasi kereta api di Taiwan terbagi menjadi dua, pada sisi barat Taiwan terdapat kereta biasa dan kereta cepat ( HSR ) sedangkan pada sisi timur terdapat kereta biasa saja. Hualien berlokasi di sisi timur Taiwan dengan jarak +/- 178 KM dari Taipei dengan lama perjalanan +/- 2 Jam. Harga tiket kereta 440 NT +/- Rp 176.000,- per orang.

Train from Taipei to Hualien

Kereta api di Taiwan hampir selalu tepat waktu. Kereta hanya berhenti +/- 2 menit pada setiap stasiun perhentian untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kereta memiliki dudukan yang empuk, bersih dan sejuk. Nyaman.com.

The way to Hualien

Sepanjang perjalanan ke Hualien, kami melihat pemandangan gunung-gunung dan pantai dari jendela kereta. Kesan pertama kami tentang Taiwan cukup menyenangkan ;) Jam menunjukkan pk 3.30 PM, menurut jadwal pk 5.25 PM kami akan sampai di kota Hualien. Hualien I’m coming :D

 

Hong Kong

 

To travel is worth any cost or sacrifice  - Elizabeth Gilbert -

Welcome to Hong Kong

28 December 2012

Hong Kong berlokasi 60 KM di sebelah timur Macau dan di sebelah utara Shenzhen, terbagi menjadi tiga bagian kepulauan besar antara lain, Hong Kong Island, Kowloon Island dan Lantau Island. Transportasi antar pulau bisa kita lalui dengan menyeberang menggunakan boat / kapal ferry, MTR ( Mass Transit Railway ) atau Taxi.

Jalur penyeberangan antar pulau ini memiliki terowongan baja di bawah air, masing-masing untuk kendaraan pribadi/taxi, dan untuk jalur MTR. Saat menggunakan MTR dan melewati jalur penyeberangan ini, kita harus membayar lebih mahal sekitar empat kali lipat dibandingkan jika menyeberang dengan boat.

Hong Kong

Hong Kong

Begitu melewati Imigrasi Hong Kong, kami segera membeli Octopus Card seharga HKD 150 +/-  Rp 195.000,- dengan deposit kartu HKD 50 dan saldo HKD 100. Kartu Octopus card ini bisa digunakan sebagai alat pembayaran, mulai dari transportasi maupun belanja, tetapi kami focus menggunakannya untuk transportasi. Kami menggunakan MTR dari Lo Wu station ( Kowloon Island ) menuju Ibis hotel Central and Sheung Wan ( Hong Kong Island ) dan berhenti di Central station yang berlokasi tidak jauh dari hotel kami.

Accommodation in Hong Kong

Hong Kong termasuk salah satu negara asia dengan biaya hidup dan akomodasi yang terhitung mahal. Selain mahal, hotel di Hong Kong pada umumnya memiliki kamar yang kecil. Jika kita ingin berhemat sebaiknya memanfaatkan promo ( Check website hotel ). Kami mendapat tarif promo @ Rp 900.000 semalam tanpa breakfast di hotel Ibis dengan memesannya jauh hari. Mahal? Yach dengan harga tersebut, untuk standard kamar seperti yang kami dapatkan tergolong murah. Apalagi saat ini termasuk high season. Beberapa apartemen milik penduduk juga mematok harga yang sama bahkan lebih mahal.

Ibis hotel Central and Sheung Wan

Tram in Hong Kong Island

Tram double decker di Hong Kong Island memberikan warna dan keunikan yang khas bagi Hong Kong. Tram tersebut sudah ada sejak tahun 1904 dan masih beroperasi hingga saat ini. Penduduk lokal menyebut tram tersebut dengan nama Ding-ding tram.

Tram in Hong Kong Island

Sore ini kami berwisata keliling kota menggunakan tram. Kami sangat menikmati menelusuri pelosok Hong Kong dari ketinggian tram. Saran kami, pilih tempat duduk di lantai dua dan di samping jendela untuk melihat pemandangan kota dengan maksimal. Sekali naik tram kita harus membayar seharga HKD 2.3 +/- Rp 2.990,- sekali naik dan tidak peduli sejauh mana tujuan kita.

City view in Hong Kong

Raining morning

29 December 2012

Hujan di pagi hari. Pagi ini kami pergi ke Nathan Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon Island. Nathan Road merupakan jalan utama di Kowloon dengan panjang total 3.6 KM. Disepanjang jalan Nathan Road ini terdapat beberapa pertokoan dan shopping mall antara lain  iSquare mall, Park Lane shopper’s boulevard. Miramar shopping centre,dll. Tempat ini merupakan tujuan favorite para  pecinta shopping ;)

Lunch at Monster Sushi iSquare

Siang ini kami memutuskan lunch di iSquare mall. Setelah mengelilingi beberapa resto, kami memilih makan siang di Monster Sushi. Sepertinya resto dengan nama monster selalu berhasil menarik perhatian kami :-P seperti saat ke Macau, kami memilih resto bernama Curry Monster :)

Monster Sushi iSquare

Delicious Sushi

Kami memesan beberapa macam sushi, Japanese style beef udon, baked oyster and mushrooms, dan cake ice cream sebagai penutup. Yummy, sushinya enak, masakannya gurih.  Satu lagi, rasa cakenya…. hmmm lembut dengan manis yang pas. Benar-benar sensasi rasa yang memanjakan lidah. Well, untuk makan siang kali ini kami harus merogoh kocek sebesar Rp 390.000,- dan mendapat voucher sebesar HKD 100 +/- Rp 130.000,- yang dapat kami pergunakan untuk pembelian berikutnya, dengan syarat di atas jam 9.30 PM.

Victoria Harbour

Berlokasi diantara Hongkong Island dan Kowloon Island, Victoria Harbour menyajikan landscape yang indah dan menarik. Background gedung-gedung tinggi membuat pemandangan menjadi lebih spectacular.

Hong Kong Island view from The Avenue of star

Victoria Harbour

Banyak review yang mengatakan, tempat terbaik menikmati keindahan Victoria Harbour adalah The avenue of star yang berlokasi di Tsim Sha Tsui waterfront prominade, Kowloon Island. ( Gunakan MTR East Tsim Sha Tsui dan keluar di exit J ).

The avenue of star

The Avenue of star dibuka untuk public pada April 2004 sebagai bentuk penghargaan bagi dunia artis / film Hong Kong. Jalanan sepanjang 400 M disepanjang garis pantai ini didesign berdasarkan walk of fame di Hollywood, Amerika Serikat.

Disepanjang jalanan Avenue of star, terdapat lebih dari 100 plakat dengan cap tangan dan tanda tangan artis-artis Hong Kong pada masa lalu dan masa sekarang.

Bruce Lee’s statue

Icon favorite di Avenue of star adalah patung Bruce Lee setinggi 2.5 M dengan latar belakang Hong Kong Island. Cool ;)

The Avenue of Star at night

Malam ini kami sudah bersiap-siap diantara kerumunan pengunjung untuk menyaksikan The Symphony of Lights. Sebuah pertunjukan sinar laser diiringi alunan music yang spectacular. Pertunjukan berlangsung setiap hari pada pk 8.00 PM, dengan durasi pertunjukan selama 15 menit.

The Symphony of lights

Why…

Hujan deras mengguyur Hong Kong. Pertunjukan The symphony of lights hanya berlangsung tidak lebih dari dua menit dan berhenti karena hujan semakin deras. Yach kami sedang tidak beruntung :(

Good night Hong Kong

Malam semakin larut. Udara semakin dingin. Hujan deras berganti dengan gerimis. Kami berkeliling seputar Nathan road, Tsim Sha Tsui hingga tengah malam. Time to take a rest. Good night Hong Kong.

The way to The Peak

30 December 2012

Pagi ini kami berencana pergi ke The Peak. Dalam perjalanan menuju The Peak Tram terminus yang berlokasi di Garden road, kami melihat St John’s Cathedral dan memutuskan mengikuti misa terlebih dahulu. St John’s Cathedral merupakan gereja Katolik tertua di Hong Kong. Selesai dibangun pada tahun 1849 dan diperbesar pada tahun 1865.

 

St John’s Cathedral

Victoria Peak

Victoria Peak atau terkenal dengan sebutan The Peak, merupakan gunung dengan ketinggian 552 M dari permukaan laut. The Peak merupakan puncak tertinggi di Hong Kong Island. Untuk mencapai The Peak, pengunjung memiliki beberapa pilihan transportasi seperti taxi, bus atau kereta (The Peak Tram).

Queue at the entrance to The Peak Tram

The Peak Tram merupakan pilihan favorite bagi turis. Maka tidak heran jika antrian pengunjung begitu panjang. Kami berencana menuju The Peak menggunakan kereta dan pulang menggunakan bus. The Peak Tram schedule : 7.00 AM – 12.00 midnight. Single ticket The Peak Tram + Sky terrace 428, HKD 53 +/- Rp 68.900,-

The Peak Tram

Kereta ini sudah beroperasi sejak tahun 1888 dan beroperasi dengan baik hingga saat ini. Kursi kereta api terbuat dari kayu. Perjalanan menggunakan kereta kami tempuh sekitar tujuh menit dengan jarak tempuh 1.4 KM. 1.4 KM dengan pemandangan gunung yang indah ;)

Victoria Peak Tower

Kereta berhenti di Victoria Peak Tower. Di dalam Peak tower terdapat souvenir shopping, café and resto, Madam Tussaud’s wax museum, Sky terrace 428.

Victoria Peak Tower

Victoria Peak Tower

Sky Terrace 428

Sky Terrace 428 merupakan puncak tertinggi di Peak Tower. Berdiri di atas teras terbuka, diketinggian 428 M di atas permukaan laut ini, kami disuguhi pemandangan kota dan Victoria Harbour yang sangat mempesona. Cool. Suatu saat jika kami memiliki kesempatan ke tempat ini lagi, kami akan mengunjunginya di malam hari ;)

Sky terrace Hong Kong

Victoria Harbour view from the Sky terrace 428

Dari The Peak, kami pergi ke Ibis hotel untuk mengambil ransel yang kami titipkan saat check out dari hotel. Hari ini kami akan bermalam di HomyInn hotel, Tsim Sha Tsui, Kowloon Island.

Ladies Market

Liburan ke Hong Kong belumlah lengkap tanpa mengunjungi Ladies market. Ladies Market merupakan pertokoan dan kios-kios di sepanjang jalan Tung Choi, Mong Kok. Jalanan ini hanya dikhususkan bagi pejalan kaki. Berbagai kebutuhan di jual di tempat ini, baju, tas, sepatu, kosmetik, jam tangan, aksesoris dll. Seperti kebanyakan berbelanja di pasar malam, kita harus punya jurus andalan yaitu pandai menawar :)

Time goes fly

31 December 2012

Pagi yang cerah. Tidak terasa liburan kami sudah hampir berakhir. Besok kami harus pulang, welcome to the real world, back to work :)  Hari ini kami memutuskan pergi ke Ngong Ping Village di Lantau Island. Untuk mencapai Lantau Island gunakan MTR Tung Chung Line ( jalur orange ) dengan tujuan Tung Chung station.

Lantau Island

Lantau Island

Lantau Island merupakan pulau terbesar di Hong Kong. Berlokasi di sebelah barat Hong Kong Island, pulau ini didominasi oleh pegunungan dan pantai. Puncak tertinggi adalah gunung Phoenix / Lantau Peak dengan ketinggian 935 M dari permukaan laut.

Cable car to Ngong Ping Village

Cable car to Ngong Ping Village

Ngong Ping 360 cable car beroperasi sejak tahun 2006. Kereta gantung merupakan rute favorite yang digunakan untuk mencapai Ngong Ping Village. Terdapat pilihan kereta gantung dengan crystal cabin atau standard cabin. Kami memilih menggunakan standard cabin dengn harga HKD 125 +/- Rp 162.500,- round trip. Opening hours : 10.00 AM – 6.00 PM ( weekdays ), 9.00 AM – 6.30 PM ( weekend & public holiday ).

View from cable car

Setelah mengantri sekitar +/- 2 jam, akhirnya tiba giliran kami naik kereta gantung. Perjalanan menggunakan kereta gantung dari Tung Chung cable car station ke Ngong Ping cable car station kami tempuh selama 25 menit, dengan jarak tempuh sejauh 5.7 KM. Kita bisa menyaksikan berbagai sisi Lantau Island dari ketinggian. Cool.

Ngong Ping Village

Turun dari kereta gantung, kami berjalan kaki sampai di Ngong Ping Village. Sederetan souvenir shop, café dan resto berada di sepajang jalanan Ngong Ping Village. Berjalan lebih jauh lagi kita akan sampai di gerbang menuju Big Budha, Tian Tan Budha.

Entrance gate to Tian Tan Budha, Ngong Ping Vilaage 

Entrance gate to the Tian Tan Budha

Tian Tan Budha

Tian Tan Budha didirikan pada tahun 1993 dengan waktu pembangunan selama 12 tahun. Patung Tian Tan Budha ini terbuat dari perunggu dengan tinggi 34 meter dan berat 280 ton. Untuk mencapai patung Budha, pengunjung harus mendaki 268 anak tangga. Kami tidak naik sampai ke atas, hanya mengambil foto dari bawah saja.

Barbecue sausage

Sepanjang jalan antara Tian Tan Budha ke Po Lin Monastery terdapat beberapa kedai menjual sosis bakar. Kami membeli sosis bakar dan bakwan bakar. Sosisnya enak, bumbunya juga mantap, entah bumbu barbecue apa yang mereka gunakan. Yang jelas enak banget. Satu tusuk sosis bakar seharga HKD 18 +/- Rp 23.400,-

Delicious barbecue sausage

Po Lin Monastery Temple

Po Lin monastery didirikan pada tahun 1901. Merupakan biara Budha tertua di Hong Kong. Biara di tengah pegunungan ini berkesan tenang. Bunga-bunga hidup ditata sedemikian indah menghiasi berbagai sisi biara. Selain tempat berdoa biara ini juga merupakan rumah retret bagi umat Budha. Opening hours : 9.00 AM – 6.00 PM.

 

Lunch at Deli vegetarian café, Po Lin Monastery

Kami makan siang di Deli vegetarian café yang berlokasi di samping Po Lin restaurant. Kami memesan bihun goreng, moci dan onde-onde. Rasa masakannya enak dan gurih.

Wisdom Path

Dari Po Lin Monastery kami berjalan kaki mengikuti petunjuk arah menuju wisdom path. Jalan setapak terbuat dari bebatuan berkelok-kelok dan melewati hutan.

Wisdom Path

Berada di tengah-tengah hutan, berdiri dengan kokoh 38 kolom kayu di sepanjang jalan kebijaksanaan ( wisdom parth ), dengan lebar sekitar 1 meter dan tinggi 10 meter bertuliskan karya-karya kaligrafi dalam tulisan China. Unik dan indah.

Entrance gate to Lantau Peak

Entrance gate to Lantau Peak

Tidak jauh dari lokasi wisdom path terdapat gerbang menuju Lantau Peak. Pengunjung bisa berjalan mengikuti jalan setapak menuju puncak Lantau. Karena waktu sudah semakin sore, tentu saja kami melewatkan kesempatan pergi ke Lantau Peak dan memutukan segera pulang.

Beautiful night view from cable car

Tidak beda jauh dengan antrian kereta gantung saat berangkat, kepulangan kami kali ini juga mengantri +/- 2 jam. Fiuuuhh, jika saat pergi tadi pagi kami penuh semangat, mengantri saat pulang seperti ini terasa lebih melelahkan. Saat kami naik kereta gantung, jam menunjukkan pk 7.05 PM.  Antrian panjang yang melelahkan ini berujung rasa syukur, karena pemandangan di waktu malam ini sangat indah. Kami terpesona. Gelap, dingin dan hening, kami turun dari ketinggian gunung menuju cahaya berkilau dari Lantau Island di bawah sana. Sayang sekali kami tidak berhasil mengabadikan keindahan ini dalam jepretan foto, tetapi keindahan ini terpatri dengan indah dalam ingatan kami.

Food Republic

Kami makan malam di Food Republic yang berada di Citygate outlet. Food Republic merupakan food court dengan berbagai kedai makan. Kami memesan paket nasi beef omelet dengan kuah kaldu seharga HKD 30 +/- Rp 39.000,- Telur dadar dengan potongan beef ini terasa kering, gurih dan enak.

Dinner at Foof Republic

 

Mbambung.com

Malam ini kami tidak memesan kamar hotel alias mbambung.com. Menurut rencana, kami akan begadang dan melewatkan malam pergantian tahun ini dengan menyaksikan pesta kembang api di Tsim Sha Tsui. Tetapi mempertimbangkan cuaca malam ini begitu dingin, ditambah dengan jarak dan waktu yang harus kami tempuh, akhirnya kami memutuskan tetap di Lantau Island.

9.00 PM

Setelah makan malam kami berkeliling di Citygate Outlet. Outlet ini menjual berbagai barang bermerk International dan memberikan discount sepanjang tahun ( disc 30% – 70% ). No shopping, kami hanya berputar-putar dan memutuskan bersantai di Novotel Citygate yang berlokasi satu gedung dengan Citygate outlet.

11.00 PM

Hong Kong International Airpot berlokasi di Lantau Island, hanya berjarak +/- 10 menit dari Novotel Citygate. Malam ini kami naik free shuttle dari Novotel Citygate ke airport. Kami akan melewatkan malam pergantian tahun ini di airport. Yach pilihan yang kurang menarik, tapi pilihan tepat, karena besok kami sudah harus terbang pulang pada pk 10.00 AM.

Hong Kong International Airport

Pk 00….

It’s not about being the best, It’s about being better than you were yesterday, Happy New Year

01 January 2013

Bunyi sirine berkumandang. Happy New Year, kami saling memberi ucapan selamat tahun baru, kami mengirim pesan singkat pada keluarga dan teman yang saat ini tidak sedang bersama kami. Tidak ada pesta kembang api yang meriah. Tetapi kami bersyukur… sekilas kami teringat perjalanan kami menggunakan kereta gantung beberapa jam yang lalu. Mengingat perjalanan liburan kami selama 19 hari hingga hari ini. Beautiful. Thank you God.  Good night Hong Kong. Someday, I’ll be back  ;)

 

 

Shenzhen

 

Keep calm and having fun

 

Welcome to Shenzhen

27 December 2012, Pk 5.00 AM

Kami terbangun saat sleeper bus yang kami tumpangi dari Yangshuo berhenti di suatu terminal. Sopir bus berteriak-teriak dalam bahasa China yang tidak kami mengerti. Satu-satunya kalimat yang kami tahu adalah “Shenzhen” :D well, kami sudah sampai di Shenzhen. Jam masih menunjukkan pk 5.00 AM.

Always lost in China

Kabut menyelimuti kota Shenzhen. Kami mengambil lembar booking hotel yang tertulis dalam bahasa China untuk menanyakan jalan. Sopir bus hanya menggelengkan kepala. Hhhh, bayangkan udah tertulis dalam bahasa China lho, atau mereka mengetahui lokasi yang kami tanyakan hanya kesulitan untuk menjelaskan kepada kami. Yach, sepertinya kami harus membiasakan diri kehilangan arah di China. Akhirnya kami memutuskan naik taxi menuju hotel ( Proud way hotel Shenzhen, Hongbao rd Luohu ).

Lucky day

Hotel-hotel di China menurut kami cukup bersahabat. Pagi ini pihak hotel mengijinkan kami check in, meskipun jam masih menunjukkan pk 7.00 AM. Perfect. Saatnya berbenah diri dan bersiap-siap menjelajahi kota Shenzhen.

Dongmen  Pedestrian Street

Ada istilah umum, jika tidak mengunjungi Dongmen shopping street berarti belum berkunjung ke Shenzhen. Berlokasi tidak jauh dari Laojie station, Dongmen pedestrian street merupakan tempat perbelanjaan tradisional yang terkenal di Shenzhen.

Dongmen pedestrian street

Berkeliling di area Dongmen sangat menarik. Bagi yang demen shopping, jangan pernah lewatkan shopping di sini. Baju, sepatu, tas, gadget semua berjubel di sini mulai dari yang produk lokal sampai branded dari Luar negri. Lengkap. Beberapa makanan dan jajajan juga menggoda lidah ;)

Window of the world Shenzhen

Dari Dongmen pedestrian street kami melanjutkan perjalanan ke Window of the world menggunakan subway metro line 1. Yach kami tidak bisa terlalu lama di Dongmen karena kami hanya punya waktu hari ini saja di kota Shenzhen. Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Hongkong.

Window of the world Shenzhen

Window of the world Shenzhen

Window of the world merupakan taman hiburan dengan luas sekitar 480.000 M2 dan berisi sekitar 130 replika tempat terkenal dari berbagai negara. Area taman terbagi menjadi beberapa area antara lain, World Square, Asia Area, Oceania Area, Europe Area, North America Area, World Sculpture Park and International Street. Opening hour 9.00 AM – 11.30 PM. Entrance fee RMB 140 +/- Rp 224.000,-

Memasuki area taman, pengunjung diajak berkelana menjelajah berbagai belahan dunia lewat replika yang ada. Kita akan menemukan Candi Borobudur, Angkor Wat, Cathedral of pissa, Kincir angin, Niagara waterfall, Menara Eiffel dan masih banyak lagi.

Jangan membayangkan jika semua replika berbentuk miniatur, karena beberapa replika berukuran cukup besar sehingga kita dapat masuk di dalamnya. Cool.

Evening dance show

Setiap malam pk 7.30 PM terdapat pertunjukan tari-tarian dengan pesta kembang api diakhir acara. Pertunjukan ini gratis, kita hanya perlu menukarkan tiket masuk kita dengan no kursi saat pertunjukan. Tari-tariannya cukup menarik dan melibatkan sekitar ratusan pemain. Kami tidak menonton pertunjukan sampai selesai, kami memilih berjalan-jalan disekitar hotel dan tidur tidak terlalu larut malam.

 

Evening dance show at Window of the world Shenzhen

Good morning Shenzhen

28 December 2012, pk 8.00 AM

Saat travelling seperti ini, kami paling demen melihat city view dari kamar hotel. Seperti pagi ini kami menyempatkan diri meminum secangkir kopi sambil melihat kota Shenzhen di pagi hari.

City view from our room

City view from our room

Selesai berkemas, kami segera check out dari hotel dan berjalan kaki menuju The MixC shooping mall yang tidak jauh dari lokasi hotel. Dari the MixC kami bisa langsung terhubung dengan subway menuju Louhu Commercial City.

Louhu Commercial City

Louhu commercial city

Louhu merupakan perbatasan Shenzhen dan Hongkong. Louhu juga terkenal dengan Louhu Plaza. Sebelum melewati imgrasi ke Hongkong, kami menyempatkan diri berkeliling di Louhu Plaza. Shopping mall yang sangat ramai, mengingatkan kami dengan Pasar Atom di Surabaya. Tetapi ini dengan versi lebih modern.

Lunch in Louhu

Penduduk China sepertinya sabar-sabar :D kenapa saya katakan begitu ? Gimana ga sabar, semua hal di Luohu ini harus mengantri. Hampir setiap resto yang kami lewati semua penuh orang mengantri. Akhirnya kami pilih resto dengan antrian terbanyak. Lho.. ?! Yach sama-sama antri juga kan, yang paling rame harusnya yang paling enak ;)

Memasuki resto seorang petugas memberi kami no antrian. Kami harus mengantri dengan berdiri, karena jumlah tempat duduk untuk menunggu sangat terbatas. Yang cukup menarik, seorang petugas mulai berkeliling memberikan minuman dan kue ( onde-onde ) untuk para penunggu. Wow, lumayan nich. Rasa onde-ondenya uenak. Kalau selama menunggu mereka memberi beberapa kali onde-onde cukup kenyang juga ya… hehehe…

Resto in Luohu Shenzhen

Lunch in Luohu

Suatu kelebihan saat berpergian hanya berdua adalah minimalisasi waktu antrian. Karena meja ukuran besar durasi selesai makannya akan lebih lama dibandingkan meja kecil :) Sepertinya kami mendapat meja lebih cepat dari beberapa orang yang menunggu disana ;)

Kami mendapat meja kecil di bagian tengah resto. Kami memesan burung dara, tumis jamur, seafood lumpia dan dimsum kaki ayam. Tidak salah, rasa masakan di resto ini enak dan mantap. Sayang sekali kami tidak mengerti nama restonya karena tertulis dalam aksara China.

Good bye Shenzhen

Kami berjalan kaki menuju antrian imigrasi. Meskipun antrian cukup panjang tetapi mereka bekerja cukup cekatan. Loket-loket imigrasi juga banyak. Setelah melewati imigrasi Shenzhen, kami beralih ke Imigrasi Hongkong. Good bye Shenzhen, I’ll be back someday ;)