Pages

Search

Taitung

 

One’s destination is never a place, but a new way of seeing things

– Henry Miller -

Welcome to Taitung

22 July 2014, 2.05 PM

Hujan gerimis menyambut kedatangan kami di kota Taitung. Suasana stasiun kereta api Taitung lebih berwarna dibandingkan stasiun kereta api Hualien. Warna warni gambar balon udara mewarnai dinding-dinding stasiun dan gerbong kereta api.

Sejak tahun 2011, setiap tahunnya “festival balloon udara” diselenggarakan di Luye Gaotai Taitung pada pertengahan Juli sampai awal Agustus. Yach, festival balon udara merupakan salah satu alasan kami mengunjungi kota Taitung.

Typhoon Matmo

Keluar dari stasiun, kami segera menuju counter tourist center dan mendapat informasi bahwa typhoon matmo akan melewati kota Taitung dan hampir diseluruh wilayah Taiwan. Tepatnya selama dua hari. Hhhh dan kami menginap di kota Taitung hanya dua malam. Arrrrgggh… Lupakan festival balloon udara. Mereka menghimbau kami untuk tidak berada diluar hotel :(

Hujan semakin deras. Mendung semakin pekat. Sepertinya mode transportasi ala backpacker alias bus harus kami lewatkan. Kami menunjukan lembaran booking hotel pada sopir taxi yang sepakat mengantar kami ke hotel dengan biaya NT 250 +/- Rp 100.000,-  (kami menginap di Yes Hotel Taitung).

Typhoon oh typhoon

Hujan mulai mereda, tetapi angin kencang semakin menjadi-jadi. Pohon-pohon meliuk-liuk seiring hembusan angin. Jalanan terlihat lenggang, tetapi masih terlihat beberapa kendaraan dan beberapa pejalan kaki. Sepertinya tidak masalah jika kami pergi disekitar hotel. Well kami segera mengeluarkan payung dan mulai menelusuri jalanan yang basah. Wow wow wow, ini merupakan pengalaman typhoon pertama bagi kami. Bayangin, tubuh segede ini bisa terdorong angin. Payung yang kami gunakan memberontak dan nyaris terbang.

Angin kencang dan hujan yang deras makin tidak dapat ditoleransi. Di samping kami seorang wanita juga berusaha mengendalikan payungnya dan tertawa ramah ke arah kami dan mengatakan sesuatu dalam bahasa Taiwan yang tidak kami mengerti. Saat mengetahui jika kami turis asing, dia menjelaskan berbahaya berada di jalanan saat cuaca seperrti ini dan menawarkan tumpangan kepada kami. Nice. Kami ikut masuk ke dalam mobil dan memutuskan berhenti disebuah rumah makan dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dari hotel supaya kami tidak susah saat harus kembali ke hotel.

Mie Bakwan

Hujan. Dingin. Mie bakwan ini terasa enak banget, mungkin juga karena kami sudah kelaparan :-P by the way, memang gurih dan enak. Kami membayar @ 60 NT +/- Rp 24.000,- per porsi.

Mie Bakwan in Taitung

Delicious cake

Hujan mulai reda. Kami berjalan perlahan menyusuri jalanan kota Taitung dan berhenti disebuah toko kue bernama “donutes coffee shop”. Cool, kue-kue di Taiwan dibentuk dengan berbagai variasi, cantik, lucu dan unik.

Disuguhkan di dalam pot bunga kecil, kue ini berisi serpihan lembut oreo dan daun mint yang mirip seperti tanaman di dalam pot.

I’m blessed, 22 July 2014, pk 4.58 PM…. Kue tart kecil ini dibungkus dengan kemasan yang cantik... Lekker b’day tart:) Thank you God, I’m blessed…

Birthdays give us the opportunities to stop and appreciate all the beautiful things we have been blessed with.

Last day in Taitung

23 July 2014

Hujan deras mengguyur Taitung sepanjang hari. Kami baru bisa keluar hotel di siang hari. Kami berjalan menuju Showtime shopping mall yang berlokasi tidak jauh dari hotel kami. Mall yang tidak begitu besar, hanya terdapat beberapa butik dan resto, so kami tidak membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk berkeliling dan memutuskan menonton film “maleficent” dengan biaya @ NT 260 +/- Rp 104.000,-

Pasar buah di Hualien

 

Rose fruit

Selesai menonton bioskop kami berjalan kaki tanpa tujuan. Berkeliling melewati pasar buah dan membeli buah jambu air seharga NT 62 +/- Rp 25.000,- per biji. Rasanya muanis dan renyah. Buah disini benar-benar menarik, sempat pengen beli srikaya segede melon… hhh tapi batal dech, harganya per buah NT 400 +/- Rp 160.000,-

Hari semakin malam. Kami memutuskan kembali ke hotel. Besok kami akan melanjutkan perjalanan ke Kaohsiung. Good night Taitung…

Hualien

 

My favorite thing is to go where I ‘ve never been – Diane Arbus -

Welcome to Hualien

20 July 2014, 5.10 PM

Cuaca cerah menyambut kedatangan kami di Hualien. Kota kecil yang sejuk dan indah dengan latar belakang pegunungan dan pemandangan laut samudra pacific. Kota ini mengingatkan kami pada kota Malang di Indonesia. Tetapi Hualien lebih tenang, bersih dan teratur. Nice city.

Hualien

Hualien city view

Udara sejuk dan wajah kota yang nyaman ini membuat kami memilih untuk berjalan kaki menuju hotel. Kami menginap di Culinnan Hotel Hualien. Kami menyusuri jalanan kota dan berhenti penuh minat di depan sebuah café kecil bernama MOS Burger.

MOS Burger

Burger ala Jepang. Menu burger di tempat ini sangat bervariasi. Kami mencoba burger udang. Hmm, burger disuguhkan hangat, roti burgernya terasa empuk, berpadu dengan isi udang yang crispy, sayur yang segar dan mayonaise. Enak banget. Must try. Shrimp burger price @ 75 NT +/- Rp 30.000,-

MOS Burger in Hualien

MOS Burger in Hualien

Stinky tofu

Malam ini kami berjalan-jalan disekitar hotel. Kami mencoba stinky tofu dan mie di sebuah depot kecil tidak jauh dari hotel. Hmm…jangan dicium ya, bau stinky tofu ( tahu busuk ) ini memang menyengat sekali, saran kami pilih yang goreng jangan yang rebus. Rasanya enak, kering gurih, kecut… yach, must try kalau sudah di Taiwan ;) oya mienya juga enak.

 

 

Taroko Gorge

21 July 2014 

Taroko adalah sebuah kata yang berasal dari penduduk asli suku Truku yang berarti “megah dan indah”. Yup, kami setuju dengan kalimat megah dan indah.  Pegunungan dengan tebing-tebing  marmer dan ngarai sungai ini begitu indah. Jalanan lebar menembus gunung dan menyempit mengikuti kontur alam yang berbukit memberi pengalaman tersendiri. Taroko Gorge mendapat julukan ngarai paling spektakular di dunia dengan tebing sepanjang 20 KM.

Berlokasi sekitar 15 KM di sebelah utara kota Hualien, Taroko Gorge bisa dicapai dengan mengendarai mobil +/- 40 menit. Terdapat beberapa pilihan transportasi untuk mencapai Taroko Gorge, pilihan termurah dengan menyewa motor +/- 500 NT / hari +/- Rp 200.000,- atau dengan menyewa taxi +/- 2000 NT +/- Rp 800.000,- Hari ini kami memilih mengambil paket one day tour to Taroko Gorge. Paket one day tour meliputi transport and lunch @ 1000 NT +/- Rp 400.000,-

Look at the clear and turquois water

Tebing yang menjulang tinggi dengan puncak tertinggi 3400 meter dari permukaan laut, kejernihan air sungai berwarna biru kehijauan dengan formasi batu-batu yang menyebar dengan unik berpadu dengan pohon-pohon yang begitu asri hanya mewakili satu kata, amazing.

Kami berhenti disebuah persimpangan jalan kecil. Di depan kami terdapat papan petunjuk arah bernama Lushui trail. Tour guide menyarankan kami berjalan mengikuti jalan setapak masuk ke dalam hutan dan akan menjemput kami di bagian ujung jalan yang lain.

Lushui Trail and oak tree

Lushui trail merupakan bagian dari Old Cross - Hehuan Mountain Road yang bersejarah. Konon kondisi jalanan ini hampir sama persis seperti pada jaman Jepang tahun 1895 – 1945. Jalur hiking ini sangat terawat dengan jalanan yang tidak begitu menanjak dan cenderung datar. Kami berjalan melewati jalan setapak di sisi tebing dan menikmati pemandangan lembah sungai Liwu dengan pohon Oak yang sangat langka dan terkenal di Taiwan.

Simple lunch

Dari Lushui Trail kami berhenti untuk makan siang.  Pilihan makan siang hanya terdapat dua macam, set menu babi atau ayam. Kami mengambil paket set ayam. Rasa masakannya cukup enak dan gurih.

Lunch @ Taroko Gorge

Eternal Spring Shrine

Perhentian kami berikutnya adalah  Eternal spring shrine. Sebuah kuil yang dibangun untuk memperingati para pekerja yang telah kehilangan nyawa selama pembangunan jalan.

Eternal Spring Shrine

Eternal spring shrine

The way to Eternal Spring Shrine

Beberapa kali kami melewati terowongan-terowongan dengan jalan yang berliku. Sepanjang perjalanan tebing-tebing gunung dan ngarai sungai mengelilingi kami. Setelah melalui perjalanan sekitar 30 menit, kami sampai di Qingshui cliff.

Qingshui Cliff in Hualien

Qingshui Cliff

Qingshui cliff berlokasi disepanjang jalan antara Heping dan Chongde station. Tebing curam dengan ketinggian sekitar 1000 M dengan kemiringan secara vertical menuju laut yang sangat indah. Gradasi warna air laut membuat keindahan ini menjadi sempurna.

Qingshui Cliff

Qingshui Cliff

Qixingtan beach

Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Qixingtan beach. Berlokasi di ujung utara kota Hualien pantai ini memiliki batu-batu kerikil yang unik disepanjang pesisir pantai.

Qixingtan beachChishingtan beach

Batu-batu kerikil di Qixingtan beach

Kami bersantai agak lama di pantai. Sayang sekali pantai ini tidak untuk berenang. Beberapa orang hanya bersantai memandang pantai, atau sekedar membasahi kaki di pinggiran pantai.

Qixingtan beachQixingtan beach Hualien

Bicycling  in Hualien

Sore ini kami bersepeda mengelilingi kota Hualien dan berhenti di pesisir pantai menikmati matahari terbenam. Kota yang sangat menyenangkan dikelilingi oleh pegunungan dan laut yang indah.

Salah satu yang menarik di Taiwan adalah buah-buah yang segar dan besar. Buah semangka disini besar banget. Kami melihat beberapa penduduk lokal membeli buah semangka, penjual buah akan memotong semangka menjadi beberapa bagian, dan menyuguhkannya pada nampan panjang. Sebenarnya kami tertarik untuk mencoba, tapi ukuran yang besar ini juga jadi masalah bagi kami, gimana ngabisinnya :-P akhirnya kami tidak jadi membeli dan hanya mengabil foto saja.

Giant Watermelon

Night market in Hualien

Tidak lengkap jika ke Taiwan tapi tidak berkunjung ke night market. Berbeda dengan night market di negara lain, di sini kita akan bertemu dengan wajah-wajah mirip Tomingse sedang memasak seperti foto di atas, sempat kepikir ini keringatnya kalau menetes ke panggangan bisa tambah sedap.. hehe

Beef Steak ‘n BBQ ala Taiwan

Beberapa review yang kami baca merekomendasikan menu steak di night market. Maka kami segera memilih tempat duduk di sebuah stand steak yang sangat ramai pengunjung. Kesulitan terjadi saat memesan menu, semua tertulis dalam tulisan Taiwan dan tidak seorangpun bisa berbahasa Inggris. Mereka susah menentukan steak apa yang kami inginkan, Tidak habis akal kami membuka internet dan menunjukan gambar sapi…:-P saran kami, persiapkan beberapa gambar dalam galery foto kita untuk memudahkan kita saat berpergian ;)

Berbeda dengan steak pada umumnya yang disuguhkan dengan kentang dan sayur, steak Taiwan disuguhkan dengan mie dan telur mata sapi setengah matang. Rasanya enak, cuman sedikit bingung, lagi makan steak atau spaghetti ya hehe :-P

Good night Hualien

Malam ini merupakan malam terakhir kami di Hualien. Dari night market kami memutuskan pulang ke hotel. Besok kami akan melanjutkan perjalanan ke Taitung menggunakan kereta dengan biaya @ NT 343 +/- Rp 137.200,- dan durasi perjalanan +/- 1 jam 40 menit. Good night Hualien…